Tuesday, October 27, 2009

Euro Tertekan, Indikator Moneter Melemah

(Vibiznews-FX) - Perdagangan pair EUR/USD pada hari ini (27-10) Euro terpantau tengah bergerak melemah terhadap Dollar AS. Dibuka pada kisaran 1.4857 awal sesi Asia tadi pagi Euro sempat menguat. Namun dengan adanya pelemahan ini secara total pair hanya naik sekitar 35. poin dan pada saat berita ini dirilis masih bergerak turun serta berada pada kisaran 1.4892.


Pair ini bergerak xxxx merespon rilis data ekonomi yang baru saja dirilis oleh European Central Bank (ECB). Rilis terkini indikator M3 Money Supply y/y dilaporkan mengalami penurunan menjadi 1.8%. Pada awalnya indikator tersebut diperkirakan hanya akan mengalami penurunan menjadi 2.1% dimana pada periode sebelumnya indikator tersebut bernilai 2.5%. Sehingga nilai ini lebih buruk dari perkiraan

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan pasangan mata uang EUR/USD hari ini terpantau membentuk pola pelemahan Euro yang berkelanjutan jika dibandingkan dengan perdagangan sesi kemarin. Kisaran tertinggi perdagangan kemarin mencapai 1.5063 dan kisaran terendah mencapai 1.4844 serta nilai penutupan (GMT) berada pada kisaran 1.4857.

Pair EUR/USD yang dibuka pada zona bearish ini terpantau masih bergerak di zona bearish. Adapun indikator teknikal menunjukkan adanya kondisi oversold dengan adanya kecenderungan penurunan pada volume perdagangan. Selain itu volatilitas pasar terpantau cenderung naik dimana hal tersebut memberi sinyal tekanan Dollar AS terhadap Euro cenderung moderat .

Pada perdagangan pada hari ini dimana range normal perdagangan EUR/USD diperkirakan memiliki level support pada kisaran 1.4779 dan level resistance pada kisaran 1.4998, potensi rebound menguatnya Euro masih terbuka.

Pergerakan nilai tukar Euro terhadap Dollar AS selanjutnya diperkirakan akan dipengaruhi oleh rilis data S&P/CS Composite-20 HPI y/y dan CB Consumer Confidence.

sumber: http://vibiznews.com

Tuesday, October 13, 2009

Nikkei Naik Sedikit, Cenderung Terkoreksi

(VibiznewsIndex) – Pada perdagangan di bursa Jepang pagi hari ini tampak terjadi kenaikan yang cukup baik meskipun tidak terlalu besar (14/10). Bursa Jepang yang sempat dibuka menguat tampak bergerak volatil beberapa saat setelah pembukaannya. Kondisi ini dipicu oleh melemahnya Wall Street pada penutupan perdagangannya dini hari tadi.

Indeks berjangka Nikkei 225 untuk kontrak bulan berkelanjutan tampak mengalami peningkatan sebesar 60 poin. Indeks berjangka ini dibuka di posisi 10110 poin. Tampak indeks cenderung bergerak melemah dan telah mencapai level 10070 poin. Sementara itu indeks spot Nikkei mengalami kenaikan tipis 13.76 poin (0.1%) di posisi 10090.32 poin. Topix turun 2.77 poin (0.31%) di posisi 898.63 poin.

Saham-saham di bursa Jepang tampak mengalami pergerakan yang cukup bervariasi pagi ini. Toyota melemah 20 yen ke posisi 3590 yen. Nippon Oil tampak mengalami kenaikan di tengah tingginya harga minyak mentah. Perusahaan ini menguat 3 yen ke posisi 487 yen. AOC mengalami peningkatan sebesar 17 yen menjadi 657 yen. Toshiba naik 7 yen menjadi 499 yen.

Analis Vibiz research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami koreksi. Potensi melemah tampak cukup besar mengingat hasil negative yang diperoleh Wall Street dini hari tadi. Diperkirakan indeks berjangka akan mengalami pergerakan di kisaran 10000 – 10160 poin.

sumber: vibiznews.com

Saham Seoul Kemungkinan Melemah Karena Penurunan Bursa Saham US, Focus Kepada POSCO

(Vibiznews Index) - Saham Seoul kemungkinan dibuka rendah setelah penurunan yang terjadi di Wall Street dan menjelang dirilisnya laporan keuangan dari POSCO, perusahaan baja no 4 di dunia.

Saham Seoul akan terpengaruh dengan penurunan bursa saham US dan kekhawatiran terhadap laporan keuangan US terutama laporan dari Bank yang akan membebani sentiment pasar menurut Lee Kyung-soo.

Pasar akan masih mencoba untuk mencerna pendapat pemulihan ekonomi akan sedikit demi sedikit melebihi perkiraan dan ini dapat memicu penjualan investor asing yang keinginan untuk saham Seoul sudah berkurang belakangan ini, tambah Lee.

Sementara POSCO dapat menjadi focus karena perusahaan diperkirakan membukukan hasil yang solid untuk laporan pendapatan kuartal 3 karena tertolong oleh rendahnya harga bahan dasar dan meningkatnya permintaan.

Sementara laporan keuangan Intel Corp yang positif diperkirakan akan memberikan factor positif bagi bursa saham Seoul.

LG Chem mengatakan keuntungan bersih kuartal 3 menyentuh nilai 543 milyar won dan naik dari tahun sebelumnya 297 milyar won.

sumber: vibiznews.com

Nikkei Terlihat Range Bound, Laporan Keuangan Intel Kemungkinan Menolong

(Vibiznews Index) - Nikkei kemungkinan akan bergerak sempit pada hari rabu setelah bursa saham US melemah karena penjualan yang mengecewakan dari Johnson & Johnson sehingga menghambat peningkatan S&P500 selama 6 hari berturut-turut.

Tetapi sector teknologi exporter seperti Advantest Corp kemungkinan mendapat keuntungan setelah Intel melaporkan laporan pendapatannya melampaui perkiraan sehingga membuat US Stock Futures meningkat.

Pasar akan kemungkinan range bound setelah bursa saham US berakhir beragam dan Nikkei Future di Chicago berakhir melemah menurut Hiroichi Nishi, GM Nikko Cordial Securities.

Tetapi penurunan seharusnya terbatasi setelah laporan keuangan Intel yang sangat positif yang membuat saham Intel dan US Stock Futures meningkat.

Nikkei ditutup di Chicago di level 10,075 sementara pelaku pasar memperkirakan Nikkei diperdagangkan di range 10,000-10,150.

S&P500 melemah 0.3% karena pendapatannya dibawah perkiraan.

Mitsubishi Heavy kemungkinan menghasilkan keuntungan operasional grupnya sekitar 18 milyar yen dalam bulan April-September atau turun 75% dari tahun sebelumnya karena turunnya penjualan forklift dan alat berat lainnya menurut Nikkei Business daily.

Saham Inpex Corp dan saham energy lainnya kemungkinan meningkat setelah harga minyak naik ke level tertinggi dalam 7 minggu atau diatas level $74/barrel setelah OPEC meningkatkan perkiraan permintaan 2010 dan melemahnya dolar meningkatkan permintaan untuk komoditi.

sumber: vibiznews.com

Pendapatan Johnson & Johnson Meleset, Wall Street Cenderung Melemah

(VibiznewsIndex) – Wall Street pada perdagangan hari ini (14/10) berakhir cenderung melemah, terutama setelah Johnson & Johnson membukukan penjualan yang meleset dari ekspektasi. Dow Jones merosot 14.74 poin, atau 0.15% ke level 9,871.06; S&P 500 menurun 3.01 poin atau 0.28% ke level 1,073.18; dan Nasdaq hanya naik 0.75 poin atau 0.04%, ke level 2,139.89.

Sentimen negatif utama pada bursa dipicu oleh Johnson & Johnson, yang meskipun labanya memenuhi ekspektasi, namun pendapatan justru meleset. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa hasil Q3 emiten bursa tidak akan begitu bagus. Laba yang memenuhi ekspektasi artinya disebabkan oleh upaya efisiensi, bukannya pertumbuhan dalam penjualan. Saham J&J merosot 2.43% ke level $61.01 dan mempengaruhi mood bursa secara keseluruhan. Pfizer juga anjlok 1.87% ke level $16.78 dan Merck turun 1.34% ke level $32.42.

Intel kemungkinan dapat mengangkat sentimen positif bursa besok, terutama setelah usai perdagangan mengumumkan laba dan pendapatan yang melampaui ekspektasi. Sahamnya naik 0.44% ke level $20.49. Sementara itu, saham perbankan terpantau mixed, menjelang laporan keuangan bank-bank pekan ini. Hari ini, Ketua FDIC Sheila Bair mengemukakan bahwa kegagalan bank masih akan terus terjadi, namun tidak akan melibatkan bailout. Citigroup melonjak 1.26% ke level $4.83; JPMorgan turun 0.72% ke level $45.75 dan Bank of America merosot 1.28% ke level $17.80

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan bursa AS dalam waktu dekat masih berpotensi untuk menguat, terutama didorong oleh Intel dan ekspektasi Justify Fullbahwa perbankan kinerjanya akan lebih baik pada Q3 ini. Hanya saja, investor harus bersiap untuk kemungkinan ada laba yang meleset dari ekspektasi.

sumber: vibiznews.com